Jumat, 30 Desember 2011
BUKU : ACEH DALAM PERANG MEMPERTAHANKAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI 1945 - 1949
Tag
Judul : ACEH DALAM PERANG MEMPERTAHANKAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI 1945 - 1949 DAN PERANAN H. TEUKU HAMID AZWAR SEBAGAI PEJUANG
Penulis : Hj. Pocut Haslinda Muda Dalam Azwar
Harga : Rp. 150.000,-
Ketika Jepang menyerah kepada sekutu pada tahun 1945, Proklamasi yang menjadi titik balik dari simbolisme bebasnya RI dari cengkraman penjajah dikumandangkan. Namun, keadaan riak-riak kehidupan masyarakat akar rumput berkata sebaliknya. Kekuatan Jepang dan belanda kembali tersusun, terlebih Belanda yang membonceng tentara Sekutu berniat kembali menduduki negeri ini. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya Agresi Militer Belanda I dan II
Pada Saat itulah, H. Teuku Hamid Azwar hidup dan senantiasa terjun dan merapatkan barisan dengan rakyat banyak untuk menghalau niat jahat penjajah. Keberhasilannya memimpin perlawanan rakyat Krueng Panjo di Aceh Utara merupakan prestasi yang amat menyejarah. Kemenangan tersebut dijadikan pertanda untuk membangkitakan kepercayaan rakyat lebih besar untuk membangkitkan kepercayaan rakyat lebih besar untuk lebih gigih mempertahankan amanat Proklamasi dan kemerdekaan.
Buku ini membincang ketokohan Kepala Staf Divisi V TKR Komandemen Sumatera, Mayor Teuku Hamid Azwar memimpin langsung Barisan Rakyat yang mematahkan serangan Jepang dan merebut tangsi-tangsi tempat gudang persenjataan Jepang. Tidak dapat dipugnkiri, kefasihan jiwa kepemimpinan yang terpancar dari sosok Teuku Hamid Azwar ibarat pelita yang menggugah spirit bela negara para legiun pribumi.
Namun, kecerdasan, kecakapan dan kepandaian Teuku Hamid Azwar tak dapat dilepaskan dari sosok Tun Sri Lanang, leluhur beliau. Teuku Hamid Azwar merupakan keturunan ke-7 dari Tun Sri Lanang. Tun Sri Lanang hidup di era Kesultanan Aceh Darussalam sedang berada di masa yang gilang-gemilang. Beliau merupakan penasehat tiga Sultan Aceh (Sultan Iskandar Muda, Sultang Iskandar Thani, Sultanah Safiatuddin) merangkap Uleebalang Samalanga pertama. Selain itu, beliau merupakan penulis karya agung kitab Sulalatus Salatin yang menjadi rujukan adat-istiadat, budaya, nasehat dan sejarah dunia Melayu hingga hari ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar