Ads 468x60px

Jumat, 30 Desember 2011

BUKU : ACEH DALAM PERANG MEMPERTAHANKAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI 1945 - 1949



Judul : ACEH DALAM PERANG MEMPERTAHANKAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI 1945 - 1949 DAN PERANAN H. TEUKU HAMID AZWAR SEBAGAI PEJUANG

Penulis : Hj. Pocut Haslinda Muda Dalam Azwar

Harga : Rp. 150.000,-


Ketika Jepang menyerah kepada sekutu pada tahun 1945, Proklamasi yang menjadi titik balik dari simbolisme bebasnya RI dari cengkraman penjajah dikumandangkan. Namun, keadaan riak-riak kehidupan masyarakat akar rumput berkata sebaliknya. Kekuatan Jepang dan belanda kembali tersusun, terlebih Belanda yang membonceng tentara Sekutu berniat kembali menduduki negeri ini. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya Agresi Militer Belanda I dan II

Pada Saat itulah, H. Teuku Hamid Azwar hidup dan senantiasa terjun dan merapatkan barisan dengan rakyat banyak untuk menghalau niat jahat penjajah. Keberhasilannya memimpin perlawanan rakyat Krueng Panjo di Aceh Utara merupakan prestasi yang amat menyejarah. Kemenangan tersebut dijadikan pertanda untuk membangkitakan kepercayaan rakyat lebih besar untuk membangkitkan kepercayaan rakyat lebih besar untuk lebih gigih mempertahankan amanat Proklamasi dan kemerdekaan.

Buku ini membincang ketokohan Kepala Staf Divisi V TKR Komandemen Sumatera, Mayor Teuku Hamid Azwar memimpin langsung Barisan Rakyat yang mematahkan serangan Jepang dan merebut tangsi-tangsi tempat gudang persenjataan Jepang. Tidak dapat dipugnkiri, kefasihan jiwa kepemimpinan yang terpancar dari sosok Teuku Hamid Azwar ibarat pelita yang menggugah spirit bela negara para legiun pribumi.

Namun, kecerdasan, kecakapan dan kepandaian Teuku Hamid Azwar tak dapat dilepaskan dari sosok Tun Sri Lanang, leluhur beliau. Teuku Hamid Azwar merupakan keturunan ke-7 dari Tun Sri Lanang. Tun Sri Lanang hidup di era Kesultanan Aceh Darussalam sedang berada di masa yang gilang-gemilang. Beliau merupakan penasehat tiga Sultan Aceh (Sultan Iskandar Muda, Sultang Iskandar Thani, Sultanah Safiatuddin) merangkap Uleebalang Samalanga pertama. Selain itu, beliau merupakan penulis karya agung kitab Sulalatus Salatin yang menjadi rujukan adat-istiadat, budaya, nasehat dan sejarah dunia Melayu hingga hari ini.
Selengkapnya >>

BUKU : SILSILAH RAJA-RAJA ISLAM DI ACEH



Judul : SILSILAH RAJA-RAJA ISLAM DI ACEH

Penulis : Hj. Pocut Haslinda Muda Dalam Azwar

Harga : Rp. 80.000,-


Sejak beratus-ratus tahun yang lalu, Bebagai kepulauan di Nusantara telah dipimpin oleh kerajaan-kerajaan besar yang menggetarkan dunia. Nama-nam besar besar seperti Aceh Darussalam, Sriwijaya, Majapahit, Demak, Cirebon, Banten bahkan sampai negeri-negeri mancanegara seperti Arab, Turki, Persia, India, Thailand dan China telah menjalin kekerabatan dengan saling meubisan (berbesanan) satu dengan yang lainnya.

Sejarah mencatat, tumbuh kembang Islam di Nusantara berkaitkelindan dengan usaha proliferasi ajaran-ajaran islam yang telah digalakkan oleh kerajaan-kerajaan besar di kawasan Aceh. Mulai dari jeumpa, Perlak, Samudera Pasai hingga Aceh Darussalam ikut serta dalam menyebarkan ajaran tauhid ke seantero Nusantara. Belakangan di ketahui, Aceh Darrussalerah Sultanah Safiatuddin, tengah mencapai puncak meranumnya ilmu pengetahuan sampai-sampai Aceh menjelma menjadi mercusuar peradaban di Asia Tenggara.

buku ini, membahas silsilah Raja-Raja Melayu dengan Raja-Raja lain di Nusantara. Semoga kehadiran buku ini dapat menjadi perekat hubungan-hubungan kekeluargaan yang sejak dahulu terbangun dengan apik, khususnya hubungan Indonesia dan negeri-negeri jiran yang kerap bersitegang.
Selengkapnya >>

BUKU : SULALATUS - SALATIN SEJARAH MELAYU



Judul : SULALATUS - SALATIN SEJARAH MELAYU
Penulis : Hj. Pocut Haslinda Muda Dalam Azwar
Harga : Rp. 80.000,-

Sulalatus Salatin (Peraturan Raja-Raja) yang di kenal dengan nama lain Sejarah Melayu, merupakan karya tulis monumental yang ditulis oleh Tun Sri Lanang, penasehat Kesultanan Aceh Darussalam dan Raja pertama (Uleebalang) Samalanga.

Didalam kitab ini dijelaskan berbagai pengetahuan menyangkut perbendaharaan khazanah Melayu Nusantara. mulai dari Sejarah, adat istiadat, norma dan nilai serta nasehat yang di bingkai dengan keparipurnaan sastra Melayu - Jawi yang sangat mempesona. Sekarang, bentuk fisik asli kitab ini berada di perpustakaan besar London.

Selain itu, kitab ini merupakan bukti, betapa gaung ketokohan Tun Sri lanang tidak hanya menggemah di bidang ketatanegaraan serta agama tapi juga mengejawantantahkan sosok beliau sebagai pujangga agu ng melayu. Bahkan, dalam suatu riwayat dikisahkan, ulama besar Aceh yang bernama Nuruddin Ar-Raniri, sempat belajar keelokan penulisan Sastra melayu Jawi dengan merujuk pada kitab Sulalatus Salatin.
Buku Sulalatus Salatin Sejarah Melayu Nusantara Versi Populer yang di narasikan ulang oleh Hj. Pocut Haslinda Muda Dalam Azwar (waris ke-8 Tun Sri Lanang Samalanga Aceh) dapat hadir ke tengah masyarak, semata-mata untuk ikut serta dalam upaya mencerahkan dan lebih mudah dimengerti serta menggugah semangat generasi penerus bangsa untuk mengkaji warisan leluhur yang sudah teruji mempunyai elemen-elemen mendasar guna menyelesaikan berbagai problem yang mengepung pemikiran dan aksi hingga mengakibatkan kebuntuhan intelektual. Bagaimanapun, sejarah akan selalu aktual untuk dibincangkan dan diambil manfaatnya.
Selengkapnya >>

BUKU : PEREMPUAN BERCAHAYA DALAM LINTASAN SEJARAH



Judul : PEREMPUAN BERCAHAYA DALAM LINTASAN SEJARAH

Penulis : Hj. Pocut Haslinda Muda Dalam Azwar

Harga : Rp. 80.000,-


Perempuan merupakan nafas peradaban. Mereka bukan hanya pertama yang menghiasi puak-puak kemajuan bangsa serta berpesan besar memimpin umat, tetapi juga tidak melupakan kodrat utamanya sebagai perempuan, yakni dengan sematan titel "keibuan" yang memaikan lakon sebagai pendamping suaminya.

Islam merupakan agam yang sangat memuliakan perempuan. Di dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat, seyogyanya perempuan diberikan ruang yang memadai guna mengekspresikan bakat terpendam serta kekhasannya. Termasuk dalam terma tersebut, adalah watak maupun moral kepemimpinan. Dalam sejarah Aceh, banyak dikenal perempuan "bertangan besi" yang perjuangannya amatlah terkenal dan telah menyatu ke dalam dimensi batin dan gerak masyarakat Aceh.

Membaca sejarah perjuangan dan kerja keras para perempuan bercahaya Aceh adalah upaya untuk merenovasi bangun ruang kemanusiaan di ruang batin dan fisik bangsa ini.
Selengkapnya >>

BUKU : TUN SRI LANANG DALAM SEJARAH DUA BANGSA INDONESIA - MALAYSIA TERUNGKAP SETELAH 380 TAHUN



Judul : TUN SRI LANANG DALAM SEJARAH DUA BANGSA INDONESIA - MALAYSIA TERUNGKAP SETELAH 380 TAHUN

Penulis : Hj. Pocut Haslinda Muda Dalam Azwar

Harga : Rp. 75.000,-


Tun Sri Lanang dikenal sebagai penasehat 3 Sultan Aceh (Sultan Iskandar Muda, Sultan Iskandar Thani, dan Sultanah Safiatuddin) dan Raja pertama Samalanga. Ketokohannya membentang mulai dari Seluyut, Johor Baru hingga Aceh Darussalam. mengkaji sejarah kebesaran kesultanan Aceh Darussalam maka tak terlepas dengan kiprah, dedikasi dan perjuangan Tun Sri lanang.

Selain dikenal sebagai negarawan, beliau juga diakui sebgai pujangga agung budayawan serta agamawan. Membaca kisah hidup Tun Sri lanang, maka penikmat sejarah akan di sugukan benang merah persaudaraan Melayu (Indonesia-malaysia) yang sejatinya telah terajut sejak lama dan diejawantakan lewat sosok Tun Sri Lanang. Pada akhirnya, tokoh ini merupakan simbol historis betapa keharmonisan persaudaraan antar-negeri jiran yang belakangan tersandera dapat dikedepankan dan digiatkan kembali.
Selengkapnya >>

Hubungi Kami

[onw_simple_contact_form]
 
Selengkapnya >>

Tentang Kami

Yayasan Tun Sri Lanang (Tun Sri Lanang Foundation) merupakan lembaga berbentuk yayasan yang bergerak dalam bidang sosial, kegamaan dan kemanusiaan yang secara resmi didirikan pada tahun 2009 tepatnya pada tanggal 13 Mei 2009 berdasarkan akte notaris nomor 03 yang dibuat oleh Notaris Ratih Gondokumusumo Siswono, SH dan mendapatkan SK Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-4925.AH.01.04.tahun 2009.
Yayasan Tun Sri Lanang didirikan dengan maksud dan tujuan untuk melestarikan nilai-nilai sejarah Tun Sri Lanang dan meneruskan perjuangannya yang  leluhur terutama di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.
Untuk merealisasikan maksud dan tujuan tersebut, Yayasan Tun Sri Lanang merencanakan dan telah menjalankan kegiatan-kegiatan di antaranya sebagai berikut:
  1. Di Bidang Sosial, mendirikan lembaga pendidikan non formal (kursus keterampilan) , panti asihan, panti jompo dan panti wreda, ruma sakit, poliklinik, penelitian di bindang ilmu pengetahuan, studi banding, seminar, penelitian dan pengadaan buku-buku sejarah.
  2. Di Bidang Kemanusiaan, memberikan bantuan kepada korban bencana alam, tuna wisma, fakir-miskin, gelandangan, melestarikan lingkungan hidup, perlindungan konsumen, mendirikan dan menyelenggarakan rumah  singgah dan rumah duka, dan pengungsi akibat perang.
  3. Di Bidang Keagamaan, medirikan sarana ibadah, pondok pesantren, dan madrasah, meningkatkan pemahaman keagamaan, menerima dan menyalurkan amal zakat, infaq, dan sedekah, melaksanakan syiar agama dan studi keagamaan.
Selengkapnya >>

Sabtu, 03 Desember 2011

Seminar Ketokohan Tun Sri Lanang 7 - 10 Desember 2011

SEMINAR KETOKOHAN TUN SRI LANANG
DALAM LINTASAN SEJARAH DUA BANGSA
INDONESIA - MALAYSIA SETELAH 380 TAHUN
PADA TANGGAL 7 - 10 DESEMBER 2011
DI SAMALANGA ACEH


Selengkapnya >>